Tekstil ramah lingkungan merupakan
industri tekstil yang tidak memiliki limbah yang merusak lingkungan sekitar.
Kemajuan teknologi mampu mengubah tanaman pangan menjadi
bahan tekstil. Contohnya, beragam kaos kaki buatan Twin City Knitting Co. Inc.
yang dipamerkan di Tokyo, Jepang, belum lama ini. Selintas, penutup kaki itu
tak berbeda dari kaos kaki yang terbuat dari bahan katun atau sutra. Namun
siapa sangka, bahan pembuatnya adalah jagung.
Kaos kaki tersebut hanyalah satu dari sejumlah produk yang
dihasilkan perusahaan asal Conover, North Carolina, Amerika Serikat, yang
dilempar ke pasar mode Jepang. Perusahaan penggilingan biji-bijian dan
penghasil produk rajutan ini juga menghasikan topi dan syal. Rencananya,
berbagai produk pakaian ini dijual bebas tahun depan.
Harga kaos kaki jagung ini dibanderol sekitar Rp 30 ribu per
pasang atau lebih mahal 20 persen dari harga kaos kaki biasa. Meski demikian,
perwakilan Twin City Knitting, Francis Davis, memperkirakan pasar Jepang bakal
menyambut baik produk tersebut. Pasalnya, penduduk Negeri Sakura dikenal sangat
peduli lingkungan. Jika promosi di Negeri Sakura sukses, pakaian ramah
lingkungan ini segera dipasarkan di sejumlah wilayah di AS dan Eropa.
Lebih jauh, Davis menilai biji jagung dipilih sebagai bahan
baku karena sangat mudah dibentuk. Tanaman ini juga tak membutuhkan minyak dan
mudah didaur ulang. Proses pembuatan diawali dengan fermentasi biji jagung
hingga menjadi serabut. Selanjutnya dipintal dan dirajut. Keunggulan lainnya,
pakaian ramah lingkungan ini bisa dijadikan kompos bila sudah tak terpakai.
Kelobot
Kelobot atau kulit jagung
yang selama hanya digunakan untuk pakan ternak dan pelapis rokok, sekarang
dikembangkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk tekstil.
Hasil penelitian
Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian tersebut ditampilkan dalam
pameran hasil riset industri di Jakarta, Selasa (26/10).
Limbah tanaman
jagung berkandungan serat tinggi itu bisa diolah menjadi bahan tekstil untuk
keperluan desain interior dan pakaian.
Salah satu hasilnya,
sebuah mantel panjang yang terbuat dari anyaman kelobot warna krem
dikombinasikan dengan tekstil berbahan dasar sabut kelapa warna coklat tua,
dipajang pada sudut gerai pamer Balai Besar Tekstil Bandung di Plaza Industri
Kementerian Perindustrian.
Hasil penelitian
Balai Besar Tekstil terhadap kelobot jagung menunjukkan bahwa bahan tersebut
berpotensi dikembangkan menjadi produk tekstil ramah lingkungan.
Kelobot terbukti
berkekuatan tinggi pada arah memanjang, tahan gesek, tidak berbau, tidak mudah
terkontaminasi bakteri, dan daya serap airnya relatif rendah.
Bahan tersebut juga
dapat dicelup pada zat warna reaktif dengan ketahanan luntur baik sehingga
dapat digunakan sebagai pelengkap dalam desain permukaan untuk bahan baku
tekstil.
Hasil uji kekuatan
sobek, kekuatan tarik, daya serap air, ketahanan terhadap jamur dan selip
jahitan dari lembaran "nonwoven" kelobot dengan bahan dasar kain
tenun juga menunjukkan bahwa bahan tersebut memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai bahan baku mantel.
Hanya saja, mantel
berbahan kelobot jagung dan sabut kelapa hasil riset dan desain Balai Besar
Tekstil terlihat kurang nyaman dipakai karena kaku.
Penelitian lebih
lanjut tampaknya masih diperlukan untuk menghasilkan produk tekstil berbahan
dasar kelobot jagung yang sempurna untuk pembuatan aneka jenis produk konveksi
ramah lingkungan.
Mengontrol Polusi
Tidur Tekstil Sehat Ramah Lingkungan Menjadi Mode
Penelitian para ahli membuktikan, sejak dulu orang-orang beranggapan
bahwa tidur hanyalah suatu fenomena fisiologi yang normal, karena itu tidak
terlalu memperhatikannya. Sedangkan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena
fisiologi manusia, pemilihan dan penggunaan alat tidur yang tidak tepat,
menyebabkan polusi tidur menjadi sangat biasa dan sangat parah. Saat
orang-orang tidur di malam hari, karena alasan fisiologi, seseorang mengeluarkan
keringat sekitar 200ml. Siapa yang tahu di ranjang yang luasnya hanya
seperrmukaan kuku mungkin ada ribuan tungau yang sedang bergerak, dan tungau
adalah sumber penyebab asma, alergi radang selaput hidung, dan berbagai
penyakit kulit. Maka tidak sedikit perusahaan tekstil dalam prosesnya yang
berfokus pada “Mengontrol polusi tidur”, yang pertama adalah menjamin kualitas
produk memenuhi standar tiap negara, selain itu juga sedang giat-giatnya
mengembangkan produk teksril yang bersirkulasi, mudah mengeluarkan air, anti
tungau, anti bakteri, menjaga leher, menjaga bahu dan berbagai fungsi lainnya,
demi menjamin kesehatan tidur manusia, dan meningkatkan keprofesionalan
melayani konsumen.
Dari tekstil ramah
Lingkungan Menjadi fashion mode
Mengikuti kesadaran
ramah lingkungan yang semakin hari semakin masuk dalam hati, kualitas kehidupan
yang terus meningkat, muncullah produk hijau ramah lingkungan. Tekstil sebagai
produk yang paling dekat dengan kehidupan manusia, waktu kontaknya dengan
setiap anggota keluarga terhitung sekitar sepertiga dari umur manusia. Karena
itu konsumen masa kini saat membeli produk tekstil semakin memperhatikan
kesehatan dan kenyamanan, produk yang membawa tanda hijau semakin digemari
konsumen, bahkan menjadi sertifikat untuk masuk dalam pasar internasional.
Kualitas
tekstil rumahan behubungan langsung dengan kepentingan konsumen. Itu
ditampilkan dalam : pertama kegunaannya; kedua kesehatan, kebersihan, dan
keramahan lingkungan dari produk. Terutama untuk yang kedua, konsumen tidak
memiliki alat pengetes, berdasarkan dengan indra indra perasa hanya dapat
mengamati produk dari segi kualitas luar, tapi tidak bisa mengamati kualitas
dalam. seperti kadar Formaldehida, kadar PH, apakah menggunakan “Decomposable
Aromatic amines”, komposisi bahan dan kandungan serat dan berbagai standar
kualitas lainnya yang tidak dapat diukur sendiri. Akan tetapi kualitas-kualitas
yang disebut diatas berkaitan langsung dengan kesehatan dan keamanan konsumen.
Misalnya kadar formaldehida yang melewati batas bisa mengakibatkan gangguan
saluran pernafasan, bahkan bisa merusak bagian tubuh lainnya; seperti lagi
kadar PH melewati batas, bisa membuat kulit kehilangan kemampuan untuk melawan
bakteri; seperti lagi Decomposable Aromatic amines adalah substansi kanker yang
sangat berbahaya...... maka sekarang konsumen semakin meperhatikan produk
tekstil yang bisa membawa kesehatan, kebersihan bagi tubuh serta ramah
lingkungan, sedangkan produk ekologi ramah lingkungan tidak hanya sesuai dengan
kebutuhan nurani masyarakat modern, terlebih lagi memiliki dampak positif untuk
kesehatan, pastilah akan menjadi trend utama tekstil masa depan.
Perkembangan
Kain Ramah Lingkungan & Multi-fungsional
Para
produsen garmen dan busana terkemuka internasional saat ini pun mulai mengalihkan
pandangannya terhadap kain-kain yang ramah lingkungan. Bahan baku ramah
lingkungan telah menjadi pilihan alternatif para pengguna. Beragam produk
tersebut menjadi pilihan utama, sehingga tidak heran jika pangsa pasar produk
tersebut di pasar internasional kian besar. Sesuai sifatnya, produk tersebut
tidak akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Victoria's Secret, H&M,
Target dan Nike adalah produsen apparel utama dunia yang sudah mulai
memproduksi beragam produk yang ramah lingkungan. Industri kain organis kini
tengah mengalami tren pertumbuhan yang luar biasa. Penjualan kain organis dunia
meningkat 100% dari tahun 2001 sampai 2005, dengan nilai mencapai US$.583 juta.
Menurut perkiraan Organic Exchange, pada 2008 nilai penjualan bakal menembus
angka US$.2 miliar.
Nike
adalah salah satu retail terbesar di dunia yang memproduksi kain katun organik.
Pada 2006, perusahaan tersebut telah memproduksi kain ramah lingkungan lebih
dari 52%. Untuk mempermudah orientasi buyer, kain yang terbuat dari bahan-bahan
alami yang ramah lingkungan dengan proses ramah lingkungan pula mulai
dipamerkan pada Interstoff Asia dengan mengambil tema logo daun silver. Sekitar
60 perusahaan akan memamerkan produk mereka yang ramah lingkungan pada pameran
Spring 2007.
Sebuah
stand akan secara khusus dirancang untuk men-display beragam kain ramah
lingkungan dengan tema "Eco-Textiles: Fabrics That Care". Tema ini
akan menjadi bagian dari forum tren pada pameran tersebut, yang memberikan
kesempatan kepada para buyer untuk melihat beragam produk ramah lingkungan yang
dipamerkan. Mereka juga akan memperoleh gambaran bagaimana tren di masa datang.
Selain itu akan digelar pula seminar yang dimaksudkan untuk menginformasikan
kepada para buyer mengenai bagaimana produk ramah lingkungan diproduksi.
Perkembangan
Kain Ramah Lingkungan & Multi-fungsional
Para
produsen garmen dan busana terkemuka internasional saat ini pun mulai
mengalihkan pandangannya terhadap kain-kain yang ramah lingkungan. Bahan baku
ramah lingkungan telah menjadi pilihan alternatif para pengguna. Beragam produk
tersebut menjadi pilihan utama, sehingga tidak heran jika pangsa pasar produk
tersebut di pasar internasional kian besar. Sesuai sifatnya, produk tersebut
tidak akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Victoria's Secret, H&M,
Target dan Nike adalah produsen apparel utama dunia yang sudah mulai
memproduksi beragam produk yang ramah lingkungan. Industri kain organis kini
tengah mengalami tren pertumbuhan yang luar biasa. Penjualan kain organis dunia
meningkat 100% dari tahun 2001 sampai 2005, dengan nilai mencapai US$.583 juta.
Menurut perkiraan Organic Exchange, pada 2008 nilai penjualan bakal menembus
angka US$.2 miliar.
Nike
adalah salah satu retail terbesar di dunia yang memproduksi kain katun organik.
Pada 2006, perusahaan tersebut telah memproduksi kain ramah lingkungan lebih
dari 52%. Untuk mempermudah orientasi buyer, kain yang terbuat dari bahan-bahan
alami yang ramah lingkungan dengan proses ramah lingkungan pula mulai
dipamerkan pada Interstoff Asia dengan mengambil tema logo daun silver. Sekitar
60 perusahaan akan memamerkan produk mereka yang ramah lingkungan pada pameran
Spring 2007.
Sebuah
stand akan secara khusus dirancang untuk men-display beragam kain ramah
lingkungan dengan tema "Eco-Textiles: Fabrics That Care". Tema ini
akan menjadi bagian dari forum tren pada pameran tersebut, yang memberikan
kesempatan kepada para buyer untuk melihat beragam produk ramah lingkungan yang
dipamerkan. Mereka juga akan memperoleh gambaran bagaimana tren di masa datang.
Selain itu akan digelar pula seminar yang dimaksudkan untuk menginformasikan
kepada para buyer mengenai bagaimana produk ramah lingkungan diproduksi.