Rabu, 07 Desember 2011

tekstil ramah lingkungan


Tekstil ramah lingkungan merupakan industri tekstil yang tidak memiliki limbah yang merusak lingkungan sekitar.

Kemajuan teknologi mampu mengubah tanaman pangan menjadi bahan tekstil. Contohnya, beragam kaos kaki buatan Twin City Knitting Co. Inc. yang dipamerkan di Tokyo, Jepang, belum lama ini. Selintas, penutup kaki itu tak berbeda dari kaos kaki yang terbuat dari bahan katun atau sutra. Namun siapa sangka, bahan pembuatnya adalah jagung.
Kaos kaki tersebut hanyalah satu dari sejumlah produk yang dihasilkan perusahaan asal Conover, North Carolina, Amerika Serikat, yang dilempar ke pasar mode Jepang. Perusahaan penggilingan biji-bijian dan penghasil produk rajutan ini juga menghasikan topi dan syal. Rencananya, berbagai produk pakaian ini dijual bebas tahun depan.
Harga kaos kaki jagung ini dibanderol sekitar Rp 30 ribu per pasang atau lebih mahal 20 persen dari harga kaos kaki biasa. Meski demikian, perwakilan Twin City Knitting, Francis Davis, memperkirakan pasar Jepang bakal menyambut baik produk tersebut. Pasalnya, penduduk Negeri Sakura dikenal sangat peduli lingkungan. Jika promosi di Negeri Sakura sukses, pakaian ramah lingkungan ini segera dipasarkan di sejumlah wilayah di AS dan Eropa.
Lebih jauh, Davis menilai biji jagung dipilih sebagai bahan baku karena sangat mudah dibentuk. Tanaman ini juga tak membutuhkan minyak dan mudah didaur ulang. Proses pembuatan diawali dengan fermentasi biji jagung hingga menjadi serabut. Selanjutnya dipintal dan dirajut. Keunggulan lainnya, pakaian ramah lingkungan ini bisa dijadikan kompos bila sudah tak terpakai.










Kelobot
Kelobot atau kulit jagung yang selama hanya digunakan untuk pakan ternak dan pelapis rokok, sekarang dikembangkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk tekstil.
Hasil penelitian Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian tersebut ditampilkan dalam pameran hasil riset industri di Jakarta, Selasa (26/10).
Limbah tanaman jagung berkandungan serat tinggi itu bisa diolah menjadi bahan tekstil untuk keperluan desain interior dan pakaian.
Salah satu hasilnya, sebuah mantel panjang yang terbuat dari anyaman kelobot warna krem dikombinasikan dengan tekstil berbahan dasar sabut kelapa warna coklat tua, dipajang pada sudut gerai pamer Balai Besar Tekstil Bandung di Plaza Industri Kementerian Perindustrian.
Hasil penelitian Balai Besar Tekstil terhadap kelobot jagung menunjukkan bahwa bahan tersebut berpotensi dikembangkan menjadi produk tekstil ramah lingkungan.
Kelobot terbukti berkekuatan tinggi pada arah memanjang, tahan gesek, tidak berbau, tidak mudah terkontaminasi bakteri, dan daya serap airnya relatif rendah.
Bahan tersebut juga dapat dicelup pada zat warna reaktif dengan ketahanan luntur baik sehingga dapat digunakan sebagai pelengkap dalam desain permukaan untuk bahan baku tekstil.
Hasil uji kekuatan sobek, kekuatan tarik, daya serap air, ketahanan terhadap jamur dan selip jahitan dari lembaran "nonwoven" kelobot dengan bahan dasar kain tenun juga menunjukkan bahwa bahan tersebut memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku mantel.
Hanya saja, mantel berbahan kelobot jagung dan sabut kelapa hasil riset dan desain Balai Besar Tekstil terlihat kurang nyaman dipakai karena kaku.
Penelitian lebih lanjut tampaknya masih diperlukan untuk menghasilkan produk tekstil berbahan dasar kelobot jagung yang sempurna untuk pembuatan aneka jenis produk konveksi ramah lingkungan.




 Mengontrol Polusi Tidur   Tekstil Sehat Ramah Lingkungan Menjadi Mode
   Penelitian para ahli membuktikan, sejak dulu orang-orang beranggapan bahwa tidur hanyalah suatu fenomena fisiologi yang normal, karena itu tidak terlalu memperhatikannya. Sedangkan dalam kehidupan kita sehari-hari, karena fisiologi manusia, pemilihan dan penggunaan alat tidur yang tidak tepat, menyebabkan polusi tidur menjadi sangat biasa dan sangat parah. Saat orang-orang tidur di malam hari, karena alasan fisiologi, seseorang mengeluarkan keringat sekitar 200ml. Siapa yang tahu di ranjang yang luasnya hanya seperrmukaan kuku mungkin ada ribuan tungau yang sedang bergerak, dan tungau adalah sumber penyebab asma, alergi radang selaput hidung, dan berbagai penyakit kulit. Maka tidak sedikit perusahaan tekstil dalam prosesnya yang berfokus pada “Mengontrol polusi tidur”, yang pertama adalah menjamin kualitas produk memenuhi standar tiap negara, selain itu juga sedang giat-giatnya mengembangkan produk teksril yang bersirkulasi, mudah mengeluarkan air, anti tungau, anti bakteri, menjaga leher, menjaga bahu dan berbagai fungsi lainnya, demi menjamin kesehatan tidur manusia, dan meningkatkan keprofesionalan melayani konsumen.
   Dari tekstil ramah Lingkungan Menjadi fashion mode
   Mengikuti kesadaran ramah lingkungan yang semakin hari semakin masuk dalam hati, kualitas kehidupan yang terus meningkat, muncullah produk hijau ramah lingkungan. Tekstil sebagai produk yang paling dekat dengan kehidupan manusia, waktu kontaknya dengan setiap anggota keluarga terhitung sekitar sepertiga dari umur manusia. Karena itu konsumen masa kini saat membeli produk tekstil semakin memperhatikan kesehatan dan kenyamanan, produk yang membawa tanda hijau semakin digemari konsumen, bahkan menjadi sertifikat untuk masuk dalam pasar internasional.
    Kualitas tekstil rumahan behubungan langsung dengan kepentingan konsumen. Itu ditampilkan dalam : pertama kegunaannya; kedua kesehatan, kebersihan, dan keramahan lingkungan dari produk. Terutama untuk yang kedua, konsumen tidak memiliki alat pengetes, berdasarkan dengan indra indra perasa hanya dapat mengamati produk dari segi kualitas luar, tapi tidak bisa mengamati kualitas dalam. seperti kadar Formaldehida, kadar PH, apakah menggunakan “Decomposable Aromatic amines”, komposisi bahan dan kandungan serat dan berbagai standar kualitas lainnya yang tidak dapat diukur sendiri. Akan tetapi kualitas-kualitas yang disebut diatas berkaitan langsung dengan kesehatan dan keamanan konsumen. Misalnya kadar formaldehida yang melewati batas bisa mengakibatkan gangguan saluran pernafasan, bahkan bisa merusak bagian tubuh lainnya; seperti lagi kadar PH melewati batas, bisa membuat kulit kehilangan kemampuan untuk melawan bakteri; seperti lagi Decomposable Aromatic amines adalah substansi kanker yang sangat berbahaya...... maka sekarang konsumen semakin meperhatikan produk tekstil yang bisa membawa kesehatan, kebersihan bagi tubuh serta ramah lingkungan, sedangkan produk ekologi ramah lingkungan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan nurani masyarakat modern, terlebih lagi memiliki dampak positif untuk kesehatan, pastilah akan menjadi trend utama tekstil masa depan.

Perkembangan Kain Ramah Lingkungan & Multi-fungsional
Para produsen garmen dan busana terkemuka internasional saat ini pun mulai mengalihkan pandangannya terhadap kain-kain yang ramah lingkungan. Bahan baku ramah lingkungan telah menjadi pilihan alternatif para pengguna. Beragam produk tersebut menjadi pilihan utama, sehingga tidak heran jika pangsa pasar produk tersebut di pasar internasional kian besar. Sesuai sifatnya, produk tersebut tidak akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Victoria's Secret, H&M, Target dan Nike adalah produsen apparel utama dunia yang sudah mulai memproduksi beragam produk yang ramah lingkungan. Industri kain organis kini tengah mengalami tren pertumbuhan yang luar biasa. Penjualan kain organis dunia meningkat 100% dari tahun 2001 sampai 2005, dengan nilai mencapai US$.583 juta. Menurut perkiraan Organic Exchange, pada 2008 nilai penjualan bakal menembus angka US$.2 miliar.
Nike adalah salah satu retail terbesar di dunia yang memproduksi kain katun organik. Pada 2006, perusahaan tersebut telah memproduksi kain ramah lingkungan lebih dari 52%. Untuk mempermudah orientasi buyer, kain yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dengan proses ramah lingkungan pula mulai dipamerkan pada Interstoff Asia dengan mengambil tema logo daun silver. Sekitar 60 perusahaan akan memamerkan produk mereka yang ramah lingkungan pada pameran Spring 2007.
Sebuah stand akan secara khusus dirancang untuk men-display beragam kain ramah lingkungan dengan tema "Eco-Textiles: Fabrics That Care". Tema ini akan menjadi bagian dari forum tren pada pameran tersebut, yang memberikan kesempatan kepada para buyer untuk melihat beragam produk ramah lingkungan yang dipamerkan. Mereka juga akan memperoleh gambaran bagaimana tren di masa datang. Selain itu akan digelar pula seminar yang dimaksudkan untuk menginformasikan kepada para buyer mengenai bagaimana produk ramah lingkungan diproduksi.


Perkembangan Kain Ramah Lingkungan & Multi-fungsional
Para produsen garmen dan busana terkemuka internasional saat ini pun mulai mengalihkan pandangannya terhadap kain-kain yang ramah lingkungan. Bahan baku ramah lingkungan telah menjadi pilihan alternatif para pengguna. Beragam produk tersebut menjadi pilihan utama, sehingga tidak heran jika pangsa pasar produk tersebut di pasar internasional kian besar. Sesuai sifatnya, produk tersebut tidak akan menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Victoria's Secret, H&M, Target dan Nike adalah produsen apparel utama dunia yang sudah mulai memproduksi beragam produk yang ramah lingkungan. Industri kain organis kini tengah mengalami tren pertumbuhan yang luar biasa. Penjualan kain organis dunia meningkat 100% dari tahun 2001 sampai 2005, dengan nilai mencapai US$.583 juta. Menurut perkiraan Organic Exchange, pada 2008 nilai penjualan bakal menembus angka US$.2 miliar.
Nike adalah salah satu retail terbesar di dunia yang memproduksi kain katun organik. Pada 2006, perusahaan tersebut telah memproduksi kain ramah lingkungan lebih dari 52%. Untuk mempermudah orientasi buyer, kain yang terbuat dari bahan-bahan alami yang ramah lingkungan dengan proses ramah lingkungan pula mulai dipamerkan pada Interstoff Asia dengan mengambil tema logo daun silver. Sekitar 60 perusahaan akan memamerkan produk mereka yang ramah lingkungan pada pameran Spring 2007.
Sebuah stand akan secara khusus dirancang untuk men-display beragam kain ramah lingkungan dengan tema "Eco-Textiles: Fabrics That Care". Tema ini akan menjadi bagian dari forum tren pada pameran tersebut, yang memberikan kesempatan kepada para buyer untuk melihat beragam produk ramah lingkungan yang dipamerkan. Mereka juga akan memperoleh gambaran bagaimana tren di masa datang. Selain itu akan digelar pula seminar yang dimaksudkan untuk menginformasikan kepada para buyer mengenai bagaimana produk ramah lingkungan diproduksi.











cara pembuatan kain lurik


CARA PEMBUATAN KAIN LURIK





    Lurik sebagaimana kita ketahui adalah kain tenun tradisional Jawa khususnya Jogja dan Solo. Lurik merupakan peninggalan sejarah yang sangat kuno, namun tidak begitu banyak yang masih aware dengan keberadaannya saat ini.
Kain tradisional ini, dibuat dengan melewati beberapa tahapan yang rumit dan membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai lurik, mari kita lihat bagaimana proses pembuatannya.
    Proses pertama
Proses pencelupan warna : Tidak seperti halnya dengan batik yang menggunakan cara "menggambar" pada selembar kain jadi serta pewarnaan diakhir proses. Lurik dibuat dengan menenun benang menjadi selembar kain dan justru dimulai dengan proses pewarnaan. Motif telah dirancang sejak dari proses pencelupan warna benang. Setelah dicelup, benag kemudian dijemur hingga kering.
    Proses kedua
    Proses ini disebut kelos dan palet (memintal) gunanya untuk memudahkan dalam menata benang, setelah proses pencelupan warna dan penjemuran. Pada proses ini benang dipintal menjadi gulungan-gulungan kecil.
    Proses ketiga

    Proses ketiga adalah Sekir (menata benang menjadi motif). Proses ini membutuhkan keahlian khusus serta ketelatenan yang luar biasa. Proses ini merupakan proses yang paling rumit dalam pembuatan kain lurik, dimana seorang penyekir harus menata benang-benang tipis sejumlah 2100 helai benang agar menjadi satu kain dengan motif lurik tertentu selebar 70 cm. Padahal masing-masing motif memiliki rumus yang berbeda, dan kain lurik memiliki puluhan motif, baik motif klasik maupun motif kontemporer.
    Proses keempat
    Proses keempat adalah Nyucuk, yaitu memindahkan desain motif ke alat tenun. Setelah motif dasar selesai ditata di alat sekir, kemudian dipindahkan ke alat tenunan. Pada proses ini 2100 helai benang benang tadi ditata dan dimasukkan satu persatu ke alat serupa sisir di alat tenun. Pada bagian ini, harus dilakukan oleh dua orang, yang satu memilah benang satu persatu untuk diserahkan pada partnernya, sedangkan satunya menerima dan memasangkan pada alat tenun.
     Proses kelima
     Dengan menggunakan alat tenun manual atau yang dikenal dengan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) benang-benang akhirnya ditenun menjadi kain-kain lurik indah penuh makna dan siap digunakan untuk menjadi sesuatu yang lebih indah.

pengelompokan serat



Berikut ini pengelompokan dari serat buatan atau disebut jugadengan serat kimia :Sesuai dengan asal serat tekstil sebagaimana yang dijelaskan diatas, maka sifat-sifat, kegunaan dan cara pemeliharaan bahan tekstil pun berbeda sesuai dengan asal serat tersebut.
1. Serat Alam
a. Serat Tumbuh-tumbuhan ( Selulosa )
Serat tumbuh-tumbuhan yaitu serat tekstil yang bahanpokoknya berasal dari tumbuh – tumbuhan. Serat sellulosamengandung zat arang (C), air (H) dan zat asam (O). Seratselulosa terbagi menjadi serat biji, serat batang, serat daun danserat buah. Pada umumnya mempunyai sifat yang hampir samayaitu kuat, padat, mudah kusut, tahan setrika dan tahan chlor
1) Serat Biji
Serat biji terdiri atas serat kapas dan kapuk. Namun dalampembuatan busana lebih banyak digunakan serat kapas. Seratkapuk banyak dipakai untuk keperluan bahan pengisi
a) Serat  kapas 
Kapas merupakan serat sellulosa yang berasal dari seratbiji-bijian. Menurut sejarahnya kapas sudah dikenal kira-kira 5000 tahun SM. Menurut para ahli, India adalah negara  tertua yang menggunakan kapas.
Sifat-sifat serat kapas  adalah  sebagai  berikut :
Serat kapas pendek-pendek antara 20-55 mm.
Serat kapas sangat kuat. Dalam keadaan basahkekuatannya bertambah lebih kurang 25%. Hal ini  perlu diketahui untuk mencuci dan menyetrika bahan dari serat kapas. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya. Kekuatan kapas dapat di pertinggi dengan jalan merendam dalam coustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya isap pada waktu di celup.
Kapas sangat higroskopis atau menghisap air.
Kapas kurang kenyal yang menyebabkan kapasmudah kusut. Untuk memperbaiki sifat ini kain kapasperlu dikanji dan menyempurnakan dengan damarbuatan.
Kapas tahan uji, tahan panas setrika yang tinggi.
Tahan sabun yang kuat atau mengandung banyaklindi untuk melarutkan kotoran dan tahan obat-obatkelantang. Jadi bahan kapas dapat dikelantang.
Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asamorganik. Walaupun demikian asam organikdigunakan juga untuk memperindah tenunan darikapas, dengan kadar tertentu kapas dapat menjaditembus terang. Proses ini disebut denganmemperkamen.
b) Serat Kapuk
Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa) sebagai bahan pengisi kasur, bantal, tempat duduk dan lainnya.
Sifat-sifat serat kapuk yaitu:
·                  Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap
·                  Serat kapuk sangat tipis, lembut, licin dan tidak elastic sehingga sulit untuk di pintal.
·                  Serat kapuk mudah mengembang dan berat jenis seratnya sangat kecil.
·                  Menyerap suara, mudah terbakar, sifat melenting yang baik, transparan, tidak higroskopis dan menahan panas.
·                  Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli
Kegunaan kapuk yaitu :
·                  Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena kapuk tidak dapat di pintal, namun dapat digunakan sebagai bahan campuran serat lain.
·                  Kapuk sangat baik digunakan utuk mengisi pelampung penyelamat karena kapuk mempunyai sifat mengembang yang baik.
·                  Serat sangat baik untuk mengisi kasur dan bantal karena kapuk mempunyai sifat melengtin yang baik.
·                  Serat kapuk sangat baik di pakai untuk isolasi panas dan suara.
·                  Biji kapuk yang sudah dipisahkan dapat diambil minyaknya untuk pembuatan sabun sedangkan ampasnya untuk pupuk.
·                  Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan kertas.

2) Serat Batang
            a) Serat Lenen
            Serat lenen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas yang disambung-sambung sehingga menjadi benang. Karena itu tenunan lenan tidak rata. Bahan ini baik digunakan untuk kebutuhan lenan rumah tangga sperti taplak meja.
Sifat-sifat serat lenen adalah :
·         Serat lenen kurang tahan terhadap asam dan basa.
·         Proses pengelantangan yang kuat menyebabkan berkurangnya berat serat lenen. Lenen lebih kuat dari sera-serat alam lainnyya, tetapi kurang elastic dan kurang lemas. Kekuatanya kira-kira 2 – 3 kali kekuatan serat kapas.
·         Kandungan air dalam serat lenen mencapai 7 – 8% pada kondisi standar tetapi menyerap dan melepaskan uap air lebih cepat.
·         Terasa dingin karena sifat penghantar panas yang baik.
·         Mempunyai permukaan yang halus sehingga mudah dicuci dan disetrika.
·         Sukar dicelup dibandingkan dengan serat kapas.
·         Dapat dikelantang dengan baik.
b. Serat Protein
Serat hewan atau Serat protein adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-biri, unta, kambing, dan kepompong sutera. Wol dan sutera adalah bahan yang berasal dari serat protein. Pada umumnya serat dari protein lebih mudah dipengaruhi bahan-bahan kimia daripada serat selulosa.
2) Serat Kepompong
 Serat Sutera adalah serat berbentuk filament yang diperoleh dari sejenis serangga yang disebut Lepidoptera. Serat Tersebut dihasilkan oleh larva ulat sutera sewaktu membentuk kepompong yaitu bentuk ulat sebelum menjadi kupu-kupu.
Sifat-sifat serat sutera adalah :
·         Benang sutera adalah yang terhalus dari bahan tekstil dan yang terkuat jika dibandingkan dengan bahan lain yang sama halusnya. Dalam keadaan basa kekuatan susut 15%.
·         Terdiri atas benang filament yang panjang nya 300 – 1600 meter. Penampangnya berbentuk segitiga dengan sudut-sudut membulat yang menyebabkan kilau pada sutera.
Kegunaan serat sutera antara lain untuk bahan pakaian yang bermutu tinggi seperti bahan pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi, sapu tangan, untuk keperluat alat-alat rumah tangga seperti gorden.
Untuk mengenal serat dari protein dapat dilakukan dengan membakar serat. Serat protein jika dibakar akan berbau rambut atau tanduk terbakar dan meninggalkan noda hitam.
3) Serat Rambut
Serat binatang selain bulu biri-biri yang dapat dipergunakan untuk pembuatan kain adalah bulu kambing dan sejenisnya, misalnya mohair dan cashmere, bulu unta dan sejenisnya, misalnya unta, alpaca, vicuna dan llama dan binatang berbulu terutama kelinci angora.
a)      Serat Mohair
Mohair adalah serat bulu kambing angora yang berasal dari Asia Kecil. Warna serat mohair kecoklat-coklatan karena tercampur kotoran, tetapi setelah dimasak putih berkilau seperti sutera sehingga mudah dicelup dengan warna cerah. Bentuk serat hamper sama dengan wol.
b)      Serat Kasmer
Serat kasmer diperoleh dari bulu kambing kasmer yang lebih besar dari angora dan mempunya rambut atau bulu yang lurus.
c)      Serat Unta
Serat unta diperoleh dari bulu unta. Kehalusan dan kekuatanya hamper ama dengan wol dan mohair.
d)     Serat llama atau lama glama-glama
Sera llama diperoleh dari binatang yang termasuk sejenis unta di daerah pegunungan Andes antara peru dan Bolivia.
e)      Serat Alpaka
Alpaka hamper sama dengan llama, hanya lebih kecil dan mempunyai bulu lebih seragam. Warna bervariasi dari putih, coklat, kekuning-kuningan dan berkilau.
f)       Serat Vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis llam yang paling kecil, kekuatan hamper sama dengan kasmer.
g)      Serat Kelinci Angora
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan industry tekstil.



c. Serat Mineral ( Barang Galian )
Serabut galian merupakan serabut yang berasal dari dalam tanah sperti asbes dan logam. Serat ini umumnya tahan api, tidak kusut dan tidak mengisap bau. Serat dari bahan galian yang tidak dilapis mudah berubah warnanya karena pengaruh suhu, seperti benang logam, benang emas atau perak.
Serat Asbes
Serat asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang terletak jauh dibawah permukaan tanan. Batu karang tersebut dinamakan “peridotite” tersusun dari besi, magnesium dan siliket. Karena pengaruh tekanan tinggi dan air panas yang mengandung gara-garam dan karbondioksida menjadikan Kristal-kristal dengan berbagai bentuk. Kristal-kristal itulah yang disebut asbes.
Sifat beberapa jenis asbes berbeda satu sama lain. Perbedaan itu bukan hanya antara golongan tetapi juga dalam satu golongan asbes itu sendiri. Perbedaan tersebut karena asbes dibentuk oleh alam dengan kondisi yang berlainan sehingga menghasilkan asbes yang tidak rata susunannya.